Rabu, 26 Januari 2011

BUDIDAYA IKAN HIAS MANFISH (Pterophyllum scalare)


PENDAHULUAN
Ikan manfish (Angle Fish) berasal dari Amerika Selatan, tetapi telah banyak di budidayakan di Indonesia. Ikan manfish disebut Angle Fish (Ikan Bidadari), karena bentuk dan warnanya menarik serta gerakkannya yang tenang


Morfologi Dan Kebiasaan Ikan Manfish
       Memiliki warna dan jenis yang bervariasi
       Bentuk tubuh pipih, dengan tubuh seperti anak panah
       Sirip perut dan sirip punggungnya membentang lebar ke arah ekor, sehingga tampak sebagai busur yang berwarna gelap transparan
       Pada bagian dadanya terdapat dua buah sirip yang panjangnya menjuntai sampai ke bagian ekor.
       Menjaga dan melindungi keturunannya.
       Bersifat omnivorus
       Tergolong mudah menerima berbagai jenis makanan dalam berbagai bentuk dan sumber

Kegiatan Dalam Budidaya Ikan Manfish
       Pengelolaan Induk
       Perbedaan Induk Jantan dan Betina
       Pemilihan Induk
       Cara Pemijahan
       Pemeliharaan Benih
       Pembesaran
       Penyakit dan Penanggulangannya
Pengelolaan Induk
Ikan manfish dapat dijadikan induk setelah umurnya mencapai 7 bulan dengan ukuran panjang ± 7,5 cm, pemberian pakan yang baik seperti jentik nyamuk, cacing Tubifex, atau Chironomos, diberikan perlakukan obat secara periodik  Obat yang biasa digunakan antara lain Oxytetracycline dan garam. Sebelum dipijahkan, induk manfish dipelihara secara massal ( jantan dan betina ) terlebih dahulu dalam 1 akuarium besar (ukuran 100x60x60 cm3).  Setelah matang telur, induk manfish akan berpasangan dan memisahkan dari ikan lainnya.  Induk yang berpasangan tersebut sudah dapat diambil dan dipijahkan pada tempat pemijahan.

Perbedaan induk jantan dan betina
INDUK JANTAN
       Ukuran relatif lebih besar dari induk betina pada umur yang sama
       Dilihat dari atas perut pipih atau ramping
       Bentuk kepala agak besar
       Antara mulut dan sirip punggung berbentuk cembung.

INDUK BETINA
  • Mempunyai ukuran relatif lebih kecil dari induk jantan
  • Perut terlihat besar dan menonjol
  • Kepala lebih kecil
  • Antara mulut ke sirip punggung membentuk garis lurus, kadangdang menonjol sedikit

Pemilihan Induk
       Induk yang baik untuk dipijahkan adalah yang telah berumur lebih dari 7 bulan, dengan panjang induk jantan + 7,5 cm dan induk betina + 5 cm
       Untuk penentuan pasangan secara cermat, yaitu dengan cara menyiapkan induk-induk yang telah matang telur dalam satu bak (2 x 2) meter persegi dengan ketinggian air + 30 cm. Umumnya ikan manfish akan memilih pasangannya masing-masing. Hal ini dapat terlihat pada malam hari, ikan yang telah berpasangan akan memisahkan diri dari kelompoknya.
       Ikan yang telah berpasangan ini segera diangkat untuk dipijahkan.

Cara Pemijahan
       Tempat pemijahan dapat berupa aquarium, bak atau paso dari tanah, diisi air yang telah diendapkan setinggi 30 - 60 cm
       Siapkan substrat dapat berupa daun pisang, seng plastik, kaca, keramik atau genteng dengan lebar + 10 cm dan panjang + 20 cm
       Substrat diletakkan secara miring atau terlentang
       Sebelum terjadi pemijahan, induk jantan akan membersihkan substrat dengan mulutnya
       Setelah terjadi pemijahan, telur akan menempel pada substrat. Untuk satu kali pemijahan telur dapt berjumlah 2.000 ~ 3.000 butir
       Selama pemijahan induk akan diberi makan kutu air dan cuk.

Pemeliharaan Benih
       Substrat yang telah ditempeli telur diangkat, untuk dipindahkan kedalam aquarium penetasan. Pada waktu mengangkat substrat diusahakan agar telur senantiasa terendam air, untuk itu dapat digunakan baskom atau wadah lain yang dimasukkan ke tempat pemijahan.
       Cara kedua yaitu telur ditetaskan dalam tempat pemijahan. Setelah menetas (2 ~ 3 hari) benih yang masih menempel pada substrat dapat dipindahkan ke aquarium. Pemindahan benih dilakukan dengan cara yang sama (1.)






Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan benih:
       Aquarium tempat menetaskan telur maupun pemeliharaan benih sebelumnya harus di persiapkan dahulu, yaitu dengan mengisi air yang telah diendapkan + 10 cm, kemudian bubuhkan methyline blue beberapa tetes, untuk mencegah kematian telur karena serangan jamur. Selanjutnya beri tambahan oksigen dengan menggunakan pompa udara.
       Telur dan benih yang masih menempel pada substrat tidak perlu diberi makan
       Setelah lepas dari substrat (3 ~ 4 hari) dapat diberikan makanan berupa rotifera atau kutu air yang disaring, selama 5 ~ 7 hari.
       Selanjutnya benih diberi kutu air tanpa di saring
       Setelah seminggu diberi kutu air, benih muali dicoba diberi cacing rambut.

Pembesaran
       Setelah benih memakan cacing rambut, perlu dilakukan penjarangan di aquarium yang lebih besar
       Pada 1,5 bulan dapat ditebar sebanyak + 1.000 ekor benih pada bak tembok berukuran (1,5 x 2) meter persegi dengan tinggi air 15 s.d. 20 cm
       Selanjutnya penjarangan dilakukan 2 minggu sekali dengan membagi dua, sehingga tiap kolam diisi 100 ekor
       Pada keadaan terbatas kepadatan lebih dari 100 ekor, asal ketinggian air ditambah serta diberi pompa udara
       Pembersihan kotoran dilakukan setiap hari dengan menyiphon dan air sebagaimana semula.

Penyakit dan Penanggulangannya
Ikan manfish dikenal cukup peka terhadap serangan penyakit, untuk itu diperlukan pengelolaan secara baik dengan menjaga kualitas air dan jumlah pakan yang diberikan.  Beberapa jenis parasit yang biasa menyerang benih/induk Manfish antara lain adalah : Trichodina sp., Chillodonella sp. dan Epystilys sp.  Sedangkan bakteri yang menginfeksi adalah Aeromonas hydrophilla. Beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk menanggulangi serangan penyakit parasitek antara lain : Formalin 25%, NaCl 500 ppm.  Sedangkan untuk penyakit bakterial dapat digunakan Oxytetrachycline 5 - 10 ppm dengan cara perendaman 24 jam.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar